SUKOHARJO, solopopuler.com – Membangun harapan dengan sekolah tinggi direalisasikan Calon presiden nomer 3, Ganjar Pranowo. Ketika kunjungannya di Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo melaunching program ‘1 Keluarga Miskin 1 Sarjana’.
” Ada satu isu yang selalu jadi perdebatan, kemiskinan. Rasa-rasanya ini menjadi pas untuk mereka, ” terangnya, Selasa (26/12/2023).
Isu inilah yang dibawanya sebagai kontestasi pemilu sehingga ada harapan perbaikan. Dalam ini menuju kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Program tersebut diproyeksikan mampu memutus mata rantai kemiskinan struktural.
” Menciptakan SDM unggul serta menghadirkan pendidikan yang berkualitas, ” jelasnya.
Berikut juga lebih merata di seluruh daerah se-Indonesia.Ganjar menambahkan untuk merealisasikan program 1 Keluarga Miskin 1 Sarjana membutuhkan komitmen dalam percepatan pelaksanaannya. Setidaknya, 20 persen dari APBN dapat diprioritaskan untuk mengalokasikannya ke pengentasan kemiskinan.
” Menurunkan angka kemiskinan sebenarnya itu prioritas yang paling bagus,” jelasnya.
Dibarengi bonus demografi yang didapat Indonesia tahun 2024, menurutnya momen tepat. Dalam hal ini untuk melaksanakan program tersebut. Sehingga menjadi investasi pendidikan yang baik menuju Indonesia Emas 2045.
” Saya kira program ini yang paling penting untuk mengentaskan kemiskinan,” lanjutnya.
BACA JUGA : 📱Belasan Agenda Di Solo, Capres Ganjar Dan Istri Menginap Rumah Warga
Selama dua periode menjabat Gubernur Jawa Tengah, ia berupaya percepatan pengentasan kemiskinan. Banyak program dan kebijakan diwujudkan seperti telah membangun 3 SMK Negeri Tahun 2014 berbasis boarding school. Lantas dibangun ada 15 SMK Negeri pada tahun 2021.
” Berbasis semi boarding school yang semuanya gratis untuk masyarakat miskin, ” terangnya.
Kemudian dilanjutkan tahun 2020 Ganjar menggratiskan SPP untuk semua SMAN, SMKN dan SLB N. Anggaran senilai Rp14,6 miliar untuk penyediaan seragam sekolah bagi 97.614 siswa miskin. Termasuk menyalurkan bantuan untuk siswa miskin dengan total anggaran Rp 70,2 miliar.
” Praktik ini alhamdulillah sudah berjalan, sekarang kita tingkatkan lagi hingga ke perguruan tinggi,” ungkap Ganjar.
Launching program ini, seorang siswi SMKN 8 Kota Solo bernama Yeti mendapatkan pertama bantuan tersebut. Dan ini disampaikan langsung oleh Ganjar. Siswi ini berasal dari keluarga tidak mampu dan ingin kuliahnya untuk menyalurkan bakat tarinya. Tapi terkendala ekonomi sehingga sulit ke perguruan tinggi. (Agung Santoso)
