Prediksi Kepadatan Lalu Lintas Jelang Nataru, Antisipasi Tempat Wisata Dan Perbelanjaan

SOLO, solopopuler.com – Prediksi kepadatan lalu lintas di Kota Solo didominasi di tempat wisata dan pusat perbelanjaan. Dan akan meningkat menjelang Nataru seiring cuti bersama dan libur sekolah. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Perhubungan Kota Solo, Taufiq Muhammad.

” Momennya kan nanti bersamaan, dan ada juga penyelengaraan event seperti karnaval – perayaan tahun baru, ” terangnya.

Petugas polisi mengatur jalan protokol di Kota solo. (Dok)

Menurutnya, ini yang telah dikaji untuk kedepannya. Hal ini setelah ada 14 jutaan kendaraan yang akan masuk Jawa Tengah.Dengan begitu lokasi destinasi wisata dan pusat perbelanjaan akan jadi fokus perhatian.

” Pergerakan mobilisasi menjadi perhatian, ” terangnya saat dikonfirmasi.

Untuk antisipasi timbulnya kemacetan di dalam kota, pihaknya memaksimalkan beberapa titik. Ia menyebutkan pembukaan Palang Joglo awal Desember.Karena ini berkaitan dengan viaduk kawasan Gilingan. Dan juga dibukanya Tol Solo – Klaten.

” Kami harapkan bisa mengurangi kendaraan yang masuk kota, ” jelasnya.

Kemudian untuk PR yakni tinggal mengoptimalkan pengelolaan lalu lintas. Termasuk parkir di destinasi wisata dan pusat perbelanjaan. Berikut pengelolaan kebutuhan lahan parkir dengan pengaturan lalu lintasnya.

” Petugas akan kami terjunkan di lokasi-lokasi rawan kemacetan,” beber Taufiq.

Untuk sementara, sejumlah kawasan rawan padat dan menjadi perhatian Masjid Raya Sheikh Zayed. Kemudian wisata satwa Solo Safari, Lokananta. Lantas berikutnya Pura Mangkunegaran, Keraton Kasunanan, Kawasan Pasar Gede, Kawasan Pasar Klewer, Koridor Gatsu – Ngarsopuro. ” Sejumlah mall yang ada di Solo, dan sejenisnya, ” lanjutnya.

BACA JUGA : 📱Dishub Undang Kontraktor Viaduk Joglo Sinkronisasi Jadwal Pekerjaan Untuk Akses Transportasi

Lahan parkir yang terbatas maka disiapkan titik lahan pemerintah maupun tempat lain. Dan potensi kepadatannya pada waktu sabtu dan minggu. Meski demikian pengelolaan kelalulintasan akan dilakukan secara situasional melihat kebutuhan yang ada saat itu. (Agung Santoso)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *